Bertugas sekaligus menjalankan ibadah haji di Tanah Suci sudah menjadi bagian hidup Mukidjan Prawiro.Keahlian di bidang automotif membawa dirinya telah menunaikan ibadah haji selama 21 kali.
SELAMA bertugas di Arab Saudi, dia bertanggung jawab mengurusi 60 mobil operasional yang terparkir di Kantor Daerah Kerja Mekkah. Sejak bergabung dengan Departemen Agama pada 1983 di bagian umum, Mukidjan dipercaya untuk mengurusi kendaraan operasional sebagai montir.
Keahlian itulah yang memberikan berkah dalam hidupnya tanpa harus merogoh kocek setiap kali berangkat haji.“Sejak 1986 saya bertugas mengurusi kendaraan operasional daerah kerja di Arab Saudi.Alhamdulillah, bekerja sekaligus beribadah. Itu pahala besar yang saya harapkan karena bisa bertugas dan pergi haji sekaligus,” tuturnya di Kantor Daker Mekkah kemarin.
Selain biaya hidup ditanggung, Mukidjan juga mendapatkan gaji atas keahliannya itu.Dari penghasilan itulah dia memberangkatkan istrinya untuk menunaikan ibadah haji melalui jalur pemerintah.“Alhamdulillah, dua tahun lalu saya bisa memberangkan istri pergi haji melalui ONH seperti kebanyakan masyarakat.
Semoga di tahuntahun mendatang saya bisa mengumpulkan duit lagi untuk membiayai ongkos haji anak-anak saya,” harap ayah tiga anak ini. Baginya, menunaikan ibadah haji bukan hanya monopoli masyarakat berduit.“Siapa pun bisa pergi haji tanpa harus memiliki banyak uang. Terpenting kita punya niat dan kesungguhan untuk mencapainya (pergi haji),” jelasnya lagi.
Tak ayal, berkat kegigihannya itu sang buah hati pun ingin meniru jejaknya pergi haji berkali-kali tanpa mengeluarkan biaya sepeser pun. “Anak saya senang melihat pekerjaan yang saya lakukan. Dia bahkan kepingin sekali bisa pergi haji seperti saya,”tuturnya. Mengenai keahlian memperbaiki kendaraan operasional daker di Arab Saudi,Mukidjan selalu melakukan pembelajaran langsung untuk memahami karakter setiap kendaraan yang diperbaiki.
“Setiap tahun kendaraan dari berbagai merek yang digunakan daker selalu mengalami perubahan mesin. Untuk itu, saya harus memahami karakter setiap mesin supaya bisa mengetahui tingkat kerusakannya,” tandasnya. Selama melaksanakan tugas, lelaki ramah ini mengaku tidak pernah menemukan kendala berarti. Adapun jenis kendaraan operasionaldakeryangditanganinya dariberbagai merek.
“Mulai dari kendaraan buatan Jepang,Amerika,dan Eropa bisa saya betulkan jika ada kerusakan. Asalkan mau belajar,semua karakteristik kendaraan bisa kita selesaikan tanpa masalah,”tandasnya. (boy iskandar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar